Artikel Pendidikan Matematika dan Umum

Mengenal telinga bagian dalam || Rangkuman Artikel Pendidikan Biologi

<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXDv1HvesOQNGV3_yAE4A6K2LwOeHEznLfKTyCaSbzWLl9EeeFwbAMmSvBB4bm_ikaWIAVA7o9PuBeAJD3axNw9YLOkiEwt6hqnxEltAqFZ-XolE2arDElhsP2vMDCfpTR07I2pI_VqT4/s1600/Pengertian-Telinga.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXDv1HvesOQNGV3_yAE4A6K2LwOeHEznLfKTyCaSbzWLl9EeeFwbAMmSvBB4bm_ikaWIAVA7o9PuBeAJD3axNw9YLOkiEwt6hqnxEltAqFZ-XolE2arDElhsP2vMDCfpTR07I2pI_VqT4/s320/Pengertian-Telinga.jpg" width="312" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><a href="http://gamepos.id/pengertian-bagian-telinga-dan-fungsinya-secara-lengkap/" target="_blank">Bagian-bagian telinga</a></td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Telinga bagian luar,
berbeda dengan bagian dalam. Begitu juga dengan telinga bagian dalam, berbeda
dengan tengah. Telinga bagian dalam cenderung terisi oleh tulang lunak. Jika
telinga bagian tengah adalah sebuah rongga udara yang terdiri dari 3 tulang
pendengaran, telinga bagian dalam lebih banyak dan komplek.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
 </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Telinga bagian dalam
dalam antomi telinga terletak jauh di ujung. Memiliki fungsi dan letak lebih
dekat dengan otak serta yang berkaitan dengannya. Menjadi bagian paling susah
dijangkau dan menjadi bagian terpenting dari bagian penting.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
 </div>
 
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Letaknya secara ilmiah
dijelaskan dengan, di dalam bagian yang disebut perosa tulang temporal.
Tersusun menjadi dua bagian penting .<o:p></o:p></div>

Bagian-bagian telinga Telinga bagian luar, berbeda dengan bagian dalam. Begitu juga dengan telinga bagian dalam, berbeda dengan tengah. Telinga bagian dalam cenderung terisi oleh tulang lunak. Jika telinga bagian tengah adalah sebuah rongga udara ya…

10 Soal Matematika SMP Kelas 7 Tentang Akar Kuadrat dan Akar Pangkat Tiga

<h1 class="post-title entry-title" style="box-sizing: border-box; font-size: 20.9px; font-weight: normal; margin: 0px 0px 5px; padding: 0px;">
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-size: 15px;">
Mempelajari matematika haruslah dengan latihan dan latihan. Seperti di bawah ini, saya memberikan Anda kumpulan soal matematika SMP kelas 7 tentang akar kuadrat dan akar pangkat tiga. Selamat mengerjakan. 1. √81 + √225 - √16 = …. a. 28 b. 24 c. 20 d. 16 2. √16 : 3√8 x √9 = …. a. 9 b. 7 c. 8 d. 6 3. √25 x 3√729 + √900 = …. a. 75 b. 76 c. 77 d. 78 4. 3√27 : √9 x √225 = …. a. 6 b. 4 c. 2 d. 5 5. 16 - √49 x √64 = …. a. -35 b. -45 c. -40 d. -50 6. 3√64 - 3√216 + 3√27 = …. a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 7. √81 : √9 x √324 = …. a. 55 b. 54 c. 53 d. 52 8. √225 x 15 : √9 = …. a. 65 b. 74 c. 75 d. 64 9. Jika luas persegi adalah 169 m2, maka panjang masing-masing sisinya adalah …. a. 14 m b. 15 m c. 12 m d. 13 m<a class="pirobox single_fix" data-pirobox="gallery" href="https://web.archive.org/web/20141001062111/https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiK7rEtVhvEgyhpEL5IkEUshkHTq-Rla0ESppBvZf5haMoLfU_9SgSmLx-Hcb627tr5HQ-bCC2hdGJreBFuDYsc6r26lQWQSgpWxSFTJYMNSvnA6q7ev5XENFiADhroHx6wTsZ6pwlVZTs/s1600/Screenshot_90.jpg" imageanchor="1" style="box-sizing: border-box; clear: left; color: #62929e; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none; transition: all 0.4s ease-in-out;"><img border="0" src="https://web.archive.org/web/20141001062111im_/https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiK7rEtVhvEgyhpEL5IkEUshkHTq-Rla0ESppBvZf5haMoLfU_9SgSmLx-Hcb627tr5HQ-bCC2hdGJreBFuDYsc6r26lQWQSgpWxSFTJYMNSvnA6q7ev5XENFiADhroHx6wTsZ6pwlVZTs/s1600/Screenshot_90.jpg" style="background-color: white; border: 1px solid rgb(224, 224, 224); box-shadow: rgb(181, 181, 181) 0px 0px 2px; box-sizing: border-box; height: auto; max-width: 100%; padding: 5px; transition: all 0.4s ease-in-out;" /></a>10. Volume sebuah kubus adalah 1728 m3, maka panjang sisinya adalah …. a. 17 b. 16 c. 12 d. 14 Jawaban: 1. c 2. d 3. a 4. d 5. c 6. a 7. b 8. c 9. d 10. c</div>
<div style="box-sizing: border-box; text-align: justify;">
<div>
 </div>
</div>
</h1>

Mempelajari matematika haruslah dengan latihan dan latihan. Seperti di bawah ini, saya memberikan Anda kumpulan soal matematika SMP kelas 7 tentang akar kuadrat dan akar pangkat tiga. Selamat mengerjakan.1. √81 + √225 - √16 = ….a. 28b. 24c. 20d. 162…

Materi Matematika SMP Kelas 7 Tentang Pecahan (Pengenalan)

Materi kelas 1 SMP akan kita lanjutkan ke pecahan. Pecahan terkait dengan benda-benda yang terbagi-bagi misalnya sebuah roti yang dipotong menjadi enam, sebuah kertas yang terpotong ke dalam empat bagian, dan jeruk yang dibagi menjadi dua bagian yang sama. <a href="https://web.archive.org/web/20141009153251/https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-OKqmRbdlmWrjB-xwAjDp1kbRbSK4J-wshBZOCHZ3TMD0OHRxRKzkGsl5YlmSAiqak6-pdDiMe4Z7E7jHYH9LVl3fSN4x6F-ukceCRTsTRelGsmp9Rsuzv8q7WGjuJ4v3smyVW5bNgys/s1600/Screenshot_108.jpg"><img border="0" src="https://web.archive.org/web/20141009153251im_/https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-OKqmRbdlmWrjB-xwAjDp1kbRbSK4J-wshBZOCHZ3TMD0OHRxRKzkGsl5YlmSAiqak6-pdDiMe4Z7E7jHYH9LVl3fSN4x6F-ukceCRTsTRelGsmp9Rsuzv8q7WGjuJ4v3smyVW5bNgys/s1600/Screenshot_108.jpg" /></a> Sebuah jeruk terbagi menjadi dua bagian yang sama. Maka, dalam pecahan ditulis sebagai ½, yang artinya satu per dua atau satu dibagi dua. Kemudian apabile jeruk dibagi menjadi empat berarti ¼ atau satu dibagi empat. Pembilang dan Penyebut Pecahan terdiri atas dua unsur yaitu pembilang dan penyebut. Jika ada pecahan ½, maka 1 merupakan pembilang, sementara 2 adalah penyebut. Perhatikan contoh-contoh berikut ini: ¾ 3 adalah pembilang dan 4 adalah penyebut ½ 1 adalah pembilang dan 2 adalah penyebut Menyederhanakan Pecahan Pecahan dapat disederhanakan. Tujuan menyederhanakan pecahan antara lain adalah agar mengoperasikannya lebih mudah. Misalnya, ada operasi penjumlahan yang melibatkan pecahan 16/24, maka cukup sulit untuk menghitungnya bukan? So kalau begitu, pecahan tersebut bisa disederhanakan menjadi 4/6. Tentu, dengan angka tersebut, proses penghitungan pecahan akan lebih mudah. Bagaimana cara menyederhanakan pecahan? Anda bisa menggunakan FPB. Temukan FPB dari pembilang dan penyebut kemudian bagi kedua unsur pecahan tersebut dengan FPB yang telah dicari. Saya akan mengambil contoh mengenai pecahan 16/24 tadi. Menggunakan pohon faktor, ditemukan bahwa cabang terakhir dari 16 adalah 2x2. Sementara itu, cabang terakhir dari pohon faktor milik 24 juga 2x2. Maka FPB nya adalah 4. Sehingga baik penyebut maupun pembilang dari 16/24 sama-sama dibagi 4. Hasil dari pembagian tersebut adalah 16 : 4 = 4, 24 : 4 = 6, yaitu 4/6. Contoh lain: <a href="https://web.archive.org/web/20141009153251/https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijkdt6QFYqYcCmFu9Cmu5cQE3gDtZOrozFyrDVUhJgtyj4K6UejZamSnDME_M8GzsP1m3ofqi3UqByeC2Tcv5kFhDIn2eTYj4LGmbF0VQGvswv3LwozwuQ64rJAcQp9hTMBpUYwOAK2Wo/s1600/Screenshot_107.jpg"><img border="0" src="https://web.archive.org/web/20141009153251im_/https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijkdt6QFYqYcCmFu9Cmu5cQE3gDtZOrozFyrDVUhJgtyj4K6UejZamSnDME_M8GzsP1m3ofqi3UqByeC2Tcv5kFhDIn2eTYj4LGmbF0VQGvswv3LwozwuQ64rJAcQp9hTMBpUYwOAK2Wo/s1600/Screenshot_107.jpg" /></a>

Membandingkan dan Mengurutkan Pecahan Sejenis dan Tak Sejenis

Setelah kita mengetahui apa itu pecahan, kini materi dilanjutkan ke perbandingan serta pengurutan pecahan. Apa maksudnya? Coba perhatikan studi kasus berikut ini. Andi mendapatkan 1/3 dari sebuah kue tart Diana mendapatkan 2/7 dari sebuah kue tart Manakah yang mendapatkan jumlah bagian lebih besar? Andi atau Diana? Soal di atas bisa kita jawab apabila kita mengerti mengenai cara mengurutkan pecahan. Diperlukan pengetahuan yang logis agar kita bisa mengetahui mana pecahan yang lebih besar dan mana yang lebih kecil. 1. Membandingkan dua pecahan sejenis Bila kamu dihadapkan pada pecahan 5/7 dan 3/7, maka mana yang lebih besar? Tentu saja 5/7 lebih besar daripada 3/7. Perhatikan bahwa dua pecahan yang mempunyai penyebut sama, maka kita tinggal mengurutkan pembilangnya saja. Dalam konteks tadi, kedua pecahan sama-sama mempunyai penyebut 7 sehingga kita hanya harus melihat pembilangnya yaitu 5 lebih besar dari 3. Itulah mengapa saya katakan bahwa 5/7 > 3/7. 2. Membandingkan dua pecahan tidak sejenis Pada contoh nomor satu, kita telah sama-sama mengetahui bagaimana mengurutkan dua pecahan yang sejenis. Sehingga pada contoh nomor dua, kita akan belajar bagaimana cara membandingkan dua pecahan yang tidak sejenis atau yang penyebutnya berbeda. Lihat studi kasus di bawah ini. ½ dan ¾, manakah yang lebih besar? Cara mengurutkannya adalah dengan menyamakan penyebut, baru kemudian mengurutkan pembilang. Menyamakan penyebut dilakukan dengan cara mencari KPK. KPK dari 2 & 4 adalah, 2 = 1x2 4 = 22 Maka KPK dari 2 & 4 adalah 22 atau 4. Maka kalikan penyebut dengan bilangan lain sehingga hasilnya 4 dan pembilang dikalikan dengan bilangan yang sama dengan penyebut. 1/2 = 2/4 kenapa begitu? Karena baik penyebut maupun pembilang dikalikan dengan 2. 3/4 = 3/4 kenapa tidak berubah? Karena penyebutnya sudah 4 sehingga pembilang tidak perlu dikalikan lagi dengan bilangan lain. Jadi, antara 1/2 dan 3/4, manakah yang lebih besar? Tentu saja 3/4 karena setelah penyebutnya disamakan, pembilang yang lebih besar terletak di ¾. Contoh soal lain: Dari pecahan 1/3 dan 2/7, manakah yang lebih besar? Silakan lihat gambar berikut ini. <a href="https://web.archive.org/web/20140906210514/https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdRm9nFcGVBpxXAx6GqJV_ADvcJ0YxDKPIY-8m5SqnhjPGpqmQPcJsuId-xj8IPwuj99h0UlkCPR98r2UCkTAeq6REdhAezD_JOkrj9NlNJyZjjUPA55lLTz5xq2u87kgTeweEaL5Gr7g/s1600/Screenshot_109.jpg"><img border="0" src="https://web.archive.org/web/20140906210514im_/https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdRm9nFcGVBpxXAx6GqJV_ADvcJ0YxDKPIY-8m5SqnhjPGpqmQPcJsuId-xj8IPwuj99h0UlkCPR98r2UCkTAeq6REdhAezD_JOkrj9NlNJyZjjUPA55lLTz5xq2u87kgTeweEaL5Gr7g/s1600/Screenshot_109.jpg" /></a> Dari gambar tersebut, terlihat bahwa KPK dari 3 & 7 adalah 21 sehingga kedua penyebut dikalikan dengan bilangan yang hasilnya adalah 21 dan bilangan yang dikalikan oleh pembilang menyesuaikan dengan penyebut. Pada pecahan 1/3, agar bisa menghasilkan 21 maka penyebut harus dikalikan dengan 7 sehingga pembilang juga dikalikan 7. Hasilnya adalah 7/21. Sementara pada pecahan 2/7, agar bisa menghasilkan 21 maka penyebut harus dikalikan dengan 3 sehingga pembilang juga dikalikan dengan 3. Hasilnya adalah 6/21. Dari situ tampak terlihat bahwa 7/21 lebih besar dari 6/21 sehingga 1/3 > 2/7. Semoga penjelasan di atas dapat membantu. :)

Setelah kita mengetahui apa itu pecahan, kini materi dilanjutkan ke perbandingan serta pengurutan pecahan. Apa maksudnya? Coba perhatikan studi kasus berikut ini.Andi mendapatkan 1/3 dari sebuah kue tartDiana mendapatkan 2/7 dari sebuah kue tartManak…

10 Contoh Soal Mengurutkan Pecahan dan Pembahasan – Materi Matematika SMP Kelas 7

Telah sama-sama kita pelajari mengenai arti dari pecahan, bahkan sebelumnya kita juga telah mengetahui bagaimana cara mengurutkan pecahan. Di bawah ini, saya akan memberikan kamu latihan yang bisa meningkatkan kemampuanmu dalam hal operasi pecahan. Cara menjawabnya mudah, kamu hanya harus mengurutkan tiga pecahan di bawah ini dari yang paling besar ke yang paling kecil. Ingat bahwa cara mengurutkan pecahan tidak sejenis adalah dengan mencari KPK dari semua penyebut, kemudian kalikan pembilang dengan bilangan sama yang dikalikan dengan penyebut untuk menghasilkan nilai KPK yang telah kamu cari. Semoga bermanfaat. 1. 2/7, 4/5, 6/9 = ….. 2. 3/6, 2/8, 4/10 = ….. 3. 3/4, 5/10, 1/8 = ….. 4. 4/5, 6/9, 2/10 = ….. 5. 1/3, 6/24, 5/6 = ….. 6. 1/9, 5/14, 2/6 = ….. 7. ¾, 2/5, 3/12 = …… 8. 4/7, 8/9, 1/10 = ….. 9. 2/9, 4/15, 2/10 = ….. 10. 1/6, 7/14, 5/9 = ….. Pembahasan…. <a href="https://web.archive.org/web/20140906210319/https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhu3_wDiyGZUGUH1DT2tqW_iS9yVZ7KJxUdSToqmHMd6P_uOUqsfVmGEAubuiaj8nynjQ00uq6kDOPuYs2rKNvIc1ORdNjz9Z5VB8k2pshQec-yjqG4RCWHopdHuakEufQwRehV0ZVnVag/s1600/Screenshot_112.jpg"><img border="0" src="https://web.archive.org/web/20140906210319im_/https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhu3_wDiyGZUGUH1DT2tqW_iS9yVZ7KJxUdSToqmHMd6P_uOUqsfVmGEAubuiaj8nynjQ00uq6kDOPuYs2rKNvIc1ORdNjz9Z5VB8k2pshQec-yjqG4RCWHopdHuakEufQwRehV0ZVnVag/s1600/Screenshot_112.jpg" /></a> Ilustrasi gambar 1. 2/7, 4/5, 6/9 KPK dari 7, 5, dan 9 adalah, 7 = 1 x 7 5 = 1 x 5 9 = 32 7 x 5 x 32 = 315 Maka semua pecahan menjadi: 90/315, 252/315, 210/315 urutannya yang benar adalah: 252/315, 210/315, 90/315 Ketika dikembalikan ke soal, maka urutan tersebut menjadi 4/5 > 6/9 > 2/7 2. 3/6, 2/8, 4/10 KPK dari 6, 8, dan 10 adalah, 6 = 2 x 3 8 = 23 10 = 2 x 5 23 x 3 x 5 = 120 Semua pecahan berubah menjadi, 60/120, 30/120, 48/120, sehingga urutannya adalah = 60/120, 48/120, 30/120 dan untuk urutan pecahan awal yang benar yaitu, 3/6 > 4/10 > 2/8 3. 3/4, 5/10, 1/8 KPK dari 4, 10, dan 8 adalah, 4 = 22 10 = 2 x 5 8 = 23 23 x 5 = 40 Ubah semua penyebut dengan angka 40 dan kalikan pembilang dengan angka sama yang dikalikan oleh penyebut sehingga menghasilkan nilai 40. Maka hasilnya adalah: 30/40, 20/40, 4/40 Ternyata semua telah sesuai dengan urutan sehingga urutan sebenarnya tetaplah sama yaitu ¾ > 5/10 > 1/8. Silakan kerjakan sendiri untuk 7 soal lainnya.

Rumus Matematika SMP Kelas 7 Tentang Bilangan Bulat

Bilangan bulat adalah bilangan yang terdiri dari bilangan bulat negatif, nol, serta bilangan bulat positif. 
 
 
Di dalam bilangan bulat, terdapat berbagai sifat penjumlahan yaitu: 
 
 
a. Sifat tertutup. Bilangan bulat a dan b, maka berlaku a + b = c. 
b. Sifat komutatif. Untuk setiap bilangan bulat a dan b, maka berlaku operasi a + b = b + a. 
c. Sifat asosiatif. Pada setiap bilangan bulat a, b, dan c, maka berlaku (a + b) + c = a + (b + c). 
d. Mempunyai unsur identitas. Untuk sebarang bilangan bulat a, selalu berlaku a + 0 = 0 + a. Bilangan nol (0) merupakan unsur identitas pada penjumlahan. 
e. Mempunyai invers. Untuk setiap bilangan bulat a, selalu berlaku a + (–a) = (–a) + a = 0. Invers dari a adalah –a, sedangkan invers dari –a adalah a. 
 
 
Jika p dan q bilangan bulat maka, 
 
 
<a href="https://web.archive.org/web/20140906191254/https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOhgn01VKqLujetC1DxjyCKIdoEVQxTCWcjDTGBtos8gDB_qBg95fdzoneXvQJGXSXaqEVVl_MqXivu_S4I19svM9ENrNwYP0SJruKRVSDiphCHi998ym4sWRVMu957rDd5txXKQ9je_Q/s1600/Screenshot_27.jpg"><img border="0" src="https://web.archive.org/web/20140906191254im_/https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOhgn01VKqLujetC1DxjyCKIdoEVQxTCWcjDTGBtos8gDB_qBg95fdzoneXvQJGXSXaqEVVl_MqXivu_S4I19svM9ENrNwYP0SJruKRVSDiphCHi998ym4sWRVMu957rDd5txXKQ9je_Q/s1600/Screenshot_27.jpg" /></a> 
a. p xq = pq; 
b. (–p) x q = –(p xq) = –pq; 
c. p x (–q) = –(p x q) = –pq; 
d. (–p) x(–q) = p x q = pq. 
 
Baca Juga : <a href="http://gamepos.id/rumus-lengkap-integral-trigonometri-dan-berbagai-penyelesaian-contoh-soal/" target="_blank">Rumus Integral Trigonometri</a> 
 
 
Pada unsur p, q, dan r bilangan bulat, maka berlaku sifat, 
 
 
a. tertutup terhadap operasi perkalian; 
b. komutatif: p x q = q x p; 
c. asosiatif: (p x q) x r = p x (q x r); 
d. distributif dari perkalian terhadap penjumlahan: p x (q + r) = (p x q) + (p x r); 
e. distributif daru perkalian terhadap pengurangan: p x(q – r) = (p x q) – (p xr). 
 
 
Operasi hitung bilangan bulat disesuaikan dengan kedudukannya dimana perkalian serta pembagian mempunyai kedudukan yang lebih kuat dibandingkan penjumlahan dan pengurangan. 
 
 
a. Operasi penjumlahan (+) dan pengurangan (–) sama kuat, sehingga operasi yang sebelah kiri dikerjakan terlebih dahulu. 
b. Operasi perkalian ( x) dan pembagian (:) sama kuat, sehingga operasi yang sebelah kiri dikerjakan lebih dahulu. 
c. Operasi perkalian ( x) dan pembagian (:) lebih kuat daripada operasi penjumlahan (+) dan pengurangan (–), sehingga operasi perkalian ( x) dan pembagian (:) dikerjakan lebih dulu daripada operasi penjumlahan (+) serta operasi pengurangan (–).

Bilangan bulat adalah bilangan yang terdiri dari bilangan bulat negatif, nol, serta bilangan bulat positif. Di dalam bilangan bulat, terdapat berbagai sifat penjumlahan yaitu: a. Sifat tertutup. Bilangan bulat a dan b, maka berlaku a + b = c. b. Si…